Sempurna!!!
Resapi & Hayati...
Cerita ini berkisah tentang perjumpaan dua orang sahabat yang terpisah sedemikian lama. Sambil ngobrol di sebuah cafe mereka melepas rindu. Topik awal sih tentang nostalgia jaman sekolah dulu yang kemudian berlanjut dengan kehidupan mereka masing-masing saat ini.
"Mengapa sampai sekarang kamu belum juga menikah?" tanya yang seorang kepada temannya yang sampai sekarang masih membujang.
"Sejujurnya sampai saat ini aku terus mencari wanita yang sempurna. Itulah sebabnya sampai saat ini aku masih melajang. Dulu sih di Bandung aku bertemu dengan seorang gadis cantik yang amat pintar. Dan kemudian aku berpikir inilah wanita ideal yang cocok untuk menjadi istriku, namun ternyata selama masa pacaran aku merasa tertekan dengan kesombongannya, dan akhirnya hubungan kami putus sampai di situ."
"Kemudian di Jakarta aku menemukan sosok wanita rupawan nan ramah dan dermawan. Hatiku bergetar dibuatnya pada saat pandangan pertama, inilah wanita ideal bagiku. Namun belakangan baru ketahuan kalau dia banyak tingkah dan tidak bertanggung jawab."
"Aku terus berusaha dalam pencarianku, namun selalu saja kutemukan kelemahan dan kekurangan pada setiap wanita yang kutaksir. Hingga suatu hari aku mendapati seorang wanita yang selama ini aku dambakan, ia demikian cantik, pintar, baik hati, dermawan dan suka humor. Aku pikir inilah dia pendamping hidup yang dikirim Tuhan untukku."
"Lantas," sergah temannya yang sedari tadi mendengarkan, "Apa yang terjadi? Mengapa kamu tidak segera meminangnya ?"
Teman yang ditanya ini diam sesaat, suasana menjadi hening. Akhirnya dengan suara lirih si Bujangan ini menjawab,"Baru belakangan aku ketahui bahwa diapun sedang mencari sosok pria yang sempurna."
NoTE
Sejujurnya, baca tulisan di atas membuat gue sadar juga (wah...baru sadar sekarang?! ;p) bahwa orang ternyata memang mencari sesuatu yang sempurna. Kita cuma mikir dari sisi kita, jarang banget mikir dari sisi orang lain.
Gue dulu selalu punya impian kalau pria yang akan menjadi yah...(gak usah suami dulu deh, pacar aja dulu...) adalah seseorang yang selama ini gue kategorikan sebagai my kind of guy. Dengan segala gaya, sifat, dan fasilitas yang sempurna di mata gue. (Yah...pasti pada tahu deh gimana impian wanita2 di kala SMA pengennya pria yang seperti apa).
Selalu berharap bahwa dia-lah sosok yang sempurna di mata kita, walaupun dalam hati kecil pasti mengganggapnya 'BELUM'. Adaaaaaaaaa....aja yang kita keluhkan mengenai orang tersebut, mulai dari hal2 besar sampai ke hal2 kecil. Seperti : lupa flush kalau habis pup (ehehehe, engga denk!), hemmmm...seperti =
1. kok dia ngerokok sih...
2. kenapa dia gak pakai kaos polo shirt, malah pakai kaos belel itu...
3. kenapa dia selalu nginjek kopling mulu di lampu merah...
4. rambutnya kok gak rapi yah?!
5. makannya kok berisik sih?...SAMPAI KE
6. dia kok gak romantis yah?!
7. kok dia gajinya kecil?! ;p
dan sederet keluhan yang bisa menjadi never ending stories.
Kita selalu merasa diri kita sempurna, yah...kalau ada cela juga gak banyak2 amat deh...Oleh karenanya, kita maunya juga dapet pasangan yang sempurna. Minimal gak jauh2 amat dari kita deh...
Tapi, dipikir-pikir...emang iya gitu kita segitu sempurnanya?! Sering gak sih lihat cewe cantik tapi cowonya jelek?! Kadang kita suka sirik aja bilang : "alah..palingan cowonya tajir...", apalagi kalau ditambah bukti2 sang pria jelek itu membawa mobil BMW seri terbaru dua pintu. Wah...pemikirannya jadi tambah terbukti deh.
Tapi mungkin...si wanita ini sudah memandang sang pria jelek ini sebagai sosok yang sempurna, dan si wanita ini udah sadar kalau dia gak sempurna. Tapi inget yah, ini....[dari sini draftnya udah berakhir...dan gue sendiri udah lupa mau nulis apaan, hehehe...]
Ok...postingan ini mending saya lanjutkan saja..
[Jumat, 7 April 2006]
Who am I to judge somebody else is a failure, while at the same time...I am doing a terrible mistake as well.
Life is funny, eh?! So much things happen around you, and it was spinning like hell. Sometimes makes you confused whether you're alive or just an illusion in this world.
Am I real? Or this world is just a "stage"?
Ahhhh...jadi inget lagu lamanya Nicky Astria...yang bilang : "dunia ini...hanya panggung sandiwara.."
But in the end, gue sendiri maunya adalah bisa menikmati dunia tanpa harus khawatir terus menerus apakah orang disisi kita ini mencintai diri kita seutuhnya ato engga.
Intinya sih...gue sendiri gak mau jadi zombie...hahahahaha..!!!
Being perfect on each aspects are not an obligation, but capable of doing something that you like perfectly...is a bless. :)
Sekarang mah...jalanin ajalah hidup ini...tentunya dengan menyadari konsep bahwa orang lain juga bisa khilaf.
Ya gak?!
0 Comments:
Post a Comment
<< Home